google-site-verification: googlee10025ebf65670c5.html 0812.8337.2796 CARA BERDOA - Heldin Manurung

5

CARA BERDOA



Kehidupan doa setiap orang berbeda satu dengan yang lainnya. Bagi saudara yang baru percaya akan berbeda kehidupan doanya dengan saudara kita yang sudah lama karena sudah belajar untuk peningkatan kehidupan doanya.

Tetapi tidak selalu demikian. Ada juga seorang teman saya yang baru beberapa bulan menjadi orang percaya kehidupan doanya mengalami pertumbuhan yang cepat.

Ada sebagian orang yang sudah lama menjadi orang percaya, tetapi tidak bisa berdoa. Tetapi sebenarnya bukan tidak bisa berdoa. Mungkin tidak mau belajar dengan sungguh agar bisa berdoa.

Mungkin juga karena tidak rajin berdoa dan meminta kepada Tuhan agar dikaruniai Roh Doa. Dengan demikian dia dapat berdoa dengan pimpinan Roh Kudus.

Sesungguhnya, setiap orang percaya memiliki kebebasan untuk mengejar dan meningkatkan kehidupan doa dengan cara Tuhan sendiri melalui pimpinan RohNya.

Berdoa bukanlah pekerjaan kedagingan dengan cara kerja keras dan bersusah payah untuk menghafal banyak kata-kata dan kalimat yang indah-indah dan berusaha tampil untuk melantungkan doanya. Bukan demikian, saudaraku.

Kita harus tahu bahwa berdoa berarti berkomunikasi (berbicara) dengan Tuhan. Bukan dengan manusia. Tuhan telah mengingatkan orang-orang percaya agar doanya tidak bertela-tele.

Doa tidak perlu panjang-panjang dengan kata-kata yang rumit dan kalimat-kalimat panjang. Bukan karena panjangnya dan rumitnya doa maka Tuhan mendengarkannya. Tuhan tidak melihat itu. Tuhan melihat sikap hati kita. Tuhan melihat sikap hati kita yang tulus, taat, dan beriman.

Bila saudara sudah mulai berdoa, sebaiknya saudara mengucap syukur kepada Tuhan. Saudara berdoa bukan semata-mata timbul dari keinginan saudara sendiri, tetapi karena Tuhan telah menjamah hati saudara. Tuhan telah mengetuk pintu hati saudara. Oleh karena itu mengucap syukurlah kepada Bapa di surga atas lawatan-Nya.

Percayalah dengan iman yang teguh kepada Yesus Kristus. Percayalah juga kepada firman-Nya. Dengarkanlah suara Tuhan (Firman Tuhan) dengan percaya penuh.

Tuhan berbicara kepada kita setiap saat melalui firman-Nya. Dengarkanlah suara Tuhan melalui firman-Nya: “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” (Wahyu 3:20).

Saat ini juga Tuhan mengetuk pintu hati saudara. Bukalah hatimu, sambutlah Yesus Kristus dalam hidupmu. Biarkan Roh Kudus berbicara melalui rohmu. Dan relakan Roh Kudus berkarya dalam hidupmu.

Berdoalah terus dengan ucapan syukur. Ucapkan terima kasih. Pujilah Dia. Dan muliakanlah kebesaran namaNya. Inilah doa yang sesungguhnya.

Dalam hal berdoa, kita dapat melihat ada sebagian orang yang dapat berdoa secara efektif, sedangkan sebagian lagi tidak bisa demikian.

Ada sebagian orang dapat mendengarkan suara Tuhan dengan baik, sedangkan yang lain tidak bisa. Ada sebagian orang yang memang mengerti pikiran dan cara Tuhan bekerja, sedangkan sebagian lainnya tidak. Ada sebagian orang yang menghabiskan lebih banyak waktu mereka mempelajari dan meneliti firman Tuhan dari pada yang lainnya.

Sebagian orang mungkin lebih cepat taat kepada Tuhan dari pada yang lainnya. Sebagian orang memiliki iman yang lebih besar dari pada yang lainnya.

Cara kita berdoa hendaknya diupayakan agar semakin meningkat dari hari ke hari. Doa kita pun akan semakin progresif, dan kita maju setahap demi setahap hingga masuk ke tingkat yang lebih baik dan sesuai kehendak Tuhan.

Mungkin kita tidak akan pernah menjadi pakar dalam hal doa. Dan Tuhan tidak pernah menjanjikannya. Kita tidak boleh berhenti belajar untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Kita harus siap melangkah untuk memasuki cara yang lebih baik dalam hal doa.

Marilah kita pelajari beberapa cara berdoa, yang diawali dengan waktu, sikap berdoa, dan cara berdoa, seperti diuraikan berikut ini.


Waktu Berdoa

Semasa kehidupan Yesus di dunia, berdoa merupakan pekerjaan yang utama bagi-Nya. Sebagai seorang keturunan Yahudi Ia pada awalnya mengikuti kebiasaan bangsa-Nya berdoa tiga kali sehari.

Telah menjadi kebiasaan bangsa Yahudi berdoa tiga kali sehari, yakni pada waktu pagi, siang dan sore atau malam hari.

Mengenai kebiasaan berdoa ini dikatakan oleh pemazmur Daud: “TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu” (Mazmur 5:4).

Demikian juga dalam Markus 1:32-35. Kemudian dikatakan dalam matius 14:22-23. Namun hal itu hanyalah menunjukkan kedisiplinan waktu saja bahwa mereka berdoa terus setiap hari.

Mengenai waktu berdoa ini dinyatakan oleh rasul Paulus dengan waktu yang tidak terbatas. Rasul Paulus lebih kepada situasi dan kebutuhan.

Bila kita butuh berdoa karena kondisi yang harus membutuhkan pertolongan dari Tuhan, kita tidak harus menunggu waktu yang telah ditentukan sehingga kita baru bisa memanjatkan doa kita. Rasul Paulus menyatakan: “Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu” (1 Korintus 3:10).

Nats ini lebih kepada penekanan kebutuhan berdoa terus menerus memohon kepada Tuhan agar mereka diberi kesempatan segera bisa bertemu.

Demikian juga seorang janda yang dikatakan berdoa siang malam mengajukan permohonannya kepada Tuhan (1 Timotius 5:5).

Kehendak Allah bagi kita adalah agar kita tetap berdoa (1 Tesalonika 5:17). Rasul Paulus mengatakan bahwa mereka senantiasa berdoa memohon kepada Allah tentang panggilan dan kesempurnaan iman jemaat di Tesalonika (2 Tesalonika 1:11).

Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa berdoa tidak selalu harus dibatasi dan ditentukan oleh waktu semata. Setiap orang percaya bisa berdoa kapan saja, dan setiap waktu. Tuhan menghendaki agar kita tetap berdoa.

Tuhan menghendaki agar kita tetap berdoa bukan berarti berdoa secara fisikis atau kedagingan. Pengertian tetap berdoa adalah lebih kepada hati yang terhubung kepada Tuhan.

Sesungguhnya hati kita harus tetap terhubung kepada Tuhan dalam artian berdoa. Berdoa berarti hati yang terbuka dan mempersilakan Tuhan masuk dalam hati kita sehingga Dialah yang menguasai dan memimpin hidup kita.  

BACAAN TERKAIT